Skip to content

Al-Azhar Gelar Forum Ilmiah Falak, Begini Pesan Para Ulama

Lembaga baru di Al-Azhar yang spesifik falak dan astronomi dibentuk. Forum ilmiah perdana ini pun membahas praktik nujum dan zodiak yang marak.

FOTO Forum Ilmiah Internasional Falak dan Astronomi di Auditorium Al-Azhar (El-Balad)
FOTO Forum Ilmiah Internasional Falak dan Astronomi di Auditorium Al-Azhar (El-Balad)

TAWAZUN.ID — Pada Ahad lalu (23/01/2022), Al-Azhar Asy-Syarif menyelenggarakan forum ilmiah internasional dalam bidang ilmu falak dan astronomi. Forum yang dimotori oleh lembaga think tank Al-Azhar, yakni Majma Al-Buhuts Al-Islamiyyah (Akademi Riset Keislaman) ini diadakan di Auditorium Al-Azhar di bilangan Madinah Nashr, Kairo, Mesir. Dalam forum ini, topik besar yang diangkat adalah Shina’ah At-Tanjim wa Al-Abraj baina Al-‘Urf wa Asy-Syar’ wa Al-Falak (Praktik Nujum dan Rasi Bintang antara Tradisi, Syariat, dan Falak).

Forum yang pertama kali digelar ini sekaligus menjadi bagian dari langkah awal lembaga yang baru saja dibentuk di Al-Azhar, yakni Markaz Al-Azhar Al-‘Alami li Al-Falak Asy-Syar’i wa ‘Ulum Al-Fadha (Pusat Falak dan Astronomi Internasional Al-Azhar). Pusat yang diperuntukkan khusus ilmu falak ini pada mulanya hanya sebuah divisi, bagian dari Pusat Monitor dan Fatwa Elektronik Internasional Al-Azhar dengan Dr. Ahmad Abdulbarr sebagai ketua. Kini, divisi ini beralih menjadi lembaga tersendiri yang kompleks dan lebih meluas hingga mencakup astronomi yang lebih umum dari falak. Lembaga ini resmi berdiri berdasarkan protokol kerja sama yang diteken 3 pihak: Majma Al-Buhuts Al-Islamiyyah, Universitas Al-Azhar, dan Wakalah Al-Fadha’ Al-Mishriyyah (agensi nasional Mesir untuk misi luar angkasa). Tak tanggung-tanggung, dewan direksi lembaga ini diketuai langsung oleh Wakilul-Azhar Syekh Muhammad Adh-Dhuwaini dan sejumlah naib seperti Rektor Universitas Al-Azhar Syekh Muhammad Husain Al-Mahrashawi dan Sekretaris Jenderal Majma Al-Buhuts Al-Islamiyyah Syekh Nazhir ‘Ayyad, sementara Dr. Ahmad Abdulbarr menjadi direktur eksekutif.

Syekh Nazhir 'Ayyad, Sekjen Majma Al-Buhuts Al-Islamiyyah Al-Azhar

Sejumlah pimpinan Al-Azhar, tokoh masyarakat, dan alim falak juga astronomi turut hadir dalam acara ini. Beberapa nama tokoh yang hadir di antaranya Syekh Muhammad Ad-Dhuwaini (Wakilul-Azhar), Syekh Ali Jum’ah (Anggota Haiah Kibar Al-‘Ulama), Syekh Nazhir ‘Ayyad (Sekjen Majma Al-Buhuts Al-Islamiyyah), Uskup Ermia (Sekjen Bait Al-‘Ailah Al-Mishriyyah), Syekh Ibrahim Al-Hudhud (Mantan Rektor Universitas Al-Azhar), Dr. Jad Al-Qadhi (Direktur Institut Riset Nasional Astronomi dan Geofisika Mesir) dan Mayor Jenderal Muhsin Al-Fahham (Mantan Wakil Menteri Dalam Negeri dan Guru Besar Akademi Kepolisian Mesir).

Sinergi Umara dan Ulama di Masa Pandemi
Corona kian menggila, para umara, ulama, dan tokoh-tokoh publik dituntut harus lebih berperan dalam menetralisir kekhawatiran umat.

Dalam kesempatan ini, Syekh Muhammad Adh-Dhuwaini membuka forum dengan menyampaikan salam Syekhul-Azhar Ahmad Ath-Thayyib untuk segenap hadirin. Selain keprihatinan mendalam terkait praktik nujum dan ramalan zodiak yang meningkat, ia juga menyampaikan beberapa pesan dan harapan spesifik dari Imam Akbar Syekh Ahmad Ath-Thayyib dari forum ini agar rekomendasi yang disusun berfokus pada penjagaan akidah, pemikiran, dan wawasan umat Islam dari hal-hal yang menyimpang.

Akidah

Tulisan-tulisan dengan kata kunci tauhid dan akidah Islam dapat teman-teman temukan

di sini

Sementara itu, ulama besar Al-Azhar dan Mantan Mufti Agung Mesir, Syekh Ali Jum’ah memaparkan perihal nujum dan falak. “Perbintangan terbagi menjadi 2: At-Ta’tsir dan At-Tasyir. Maksud yang pertama (At-Ta’tsir) adalah bahwa pergerakan bintang mempunyai tuah hingga berimbas kepada kehidupan manusia, seperti kebahagian dan kemalangan. Inilah hal yang dilarang dalam agama karena kita berkeyakinan penuh bahwa segala ciptaan Allah bergerak hanya dengan kehendak-Nya. Keyakinan selain itu syirik.

Sedangkan At-Tasyir bermakna bahwa Allah SWT menciptakan pergerakan matahari, bulan, dan bintang sebagai sebab adanya perbedaan musim. Dengannya, sebagai misal, memungkinkan kita beristidlal terkait apa yang terjadi pada tumbuhan, hewan, dan manusia. Hal inilah yang sudah biasa diketahui oleh mereka yang bercocok tanam dan berladang, ini ilmu yang bermanfaat dan terpuji.” kata Syekh Ali Jumah menegaskan bahwa poin pertama dilarang agama sedangkan yang kedua justru diperintahkan untuk dipelajari, diteliti, dan dikembangkan.

Sang Wali Negeri Murid Syekh Hasan Al-Jabarti
Kisah wazir utusan Usmaniyyah yang akrab dipanggil Kur. Dahaga ilmu eksakta membawanya bertemu alim nan pakar Syekh Hasan Al-Jabarti di Al-Azhar.

Dalam pembukaan itu, Syekh Ibrahim Al-Hudhud juga turut menyampaikan hal senada. Ia menegaskan bahwa forum ini spesifik melawan pemikiran menyimpang tersebab nujum dalam perbintangan. Namun, ia juga memaparkan bahwa yang diperangi oleh agama hanyalah pemikiran waham dalam perbintangan. “(Lain halnya dengan falak). Ilmu falak justru malah menjadi kebutuhan syar’i karena banyak hukum syariat berdasarkan padanya. Al-Azhar Asy-Syarif telah menjadi pionir dalam medan ini karena dahulu banyak ulama besar mempelajari falak di sini.” Ia juga menyampaikan perlunya memberi penjelasan lebih terkait ilmu falak sehingga masyarakat bisa terjauhkan dari fenomena menyimpang yang mendera akidah karena hal gaib tentulah hanya milik Allah semata.

Siaran sesi pembukaan di kanal YouTube resmi Al-Azhar

Forum yang dibagi menjadi tiga sesi pembahasan terperinci ini ditutup dengan pembacaan tujuh rekomendasi. Sebagai penutup, Syekh Nazhir ‘Ayyad membacakan hasil dari forum ini yang meliputi sejumlah langkah strategis yang dapat ditempuh terkait fenomena ramalan nujum dan ilmu falak, baik untuk bidang hukum, media, elemen keagamaan, sosial, serta seluruh lembaga riset falak, astronomi, maupun luar angkasa. (hid)

💡
Baca juga warta lain di rubrik AKHBAR atau pilih ragam tulisan lain di Situs Tawazun ID

Keterangan Foto Utama:

Panggung Forum Ilmiah Internasional Ilmu Falak dan Astronomi yang digelar di gedung auditorium Al-Azhar Convention Center (ACC), Madinah Nashr, Kairo, Mesir. (Shada Al-Balad)

Latest