Skip to content

Apakah Bisa Beribadah Tapi Tidak Berakhlak?

Syekh Ahmad Ath-Thayyib menjelaskan bahwa beribadah sudah seharusnya disertai dengan akhlak dan hati yang baik.

FOTO Syekh Ahmad Ath-Thayyib
FOTO Syekh Ahmad Ath-Thayyib

Apakah bisa beribadah namun tidak berakhlak? Di sini, Syekh Ahmad Ath-Thayyib menjelaskan bahwa beribadah sudah seharusnya disertai dengan akhlak dan hati yang baik. Secara jelas hal tersebut tertera dalam Al-Quran maupun hadis.

Transkripsi Terjemahan Video Syekh Ahmad Ath-Thayyib

Islam dengan seluruh (ajaran) yang ada di dalamnya berupa akidah, ibadah dan hukum fikih, berkaitan erat dengan akhlak.Kita tidak butuh penjelasan akan hal itu kecuali sedikit merenungkan sebagian ayat Al-Quran dan sebagian hadis Nabi SAW.

Seperti pada firman Allah:"Sesungguhnya shalat mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar." [Surah Al-Ankabut: 45]"Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu... agar kamu bertakwa." [Surah Al-Baqarah: 183]Takwa adalah hal yang mengumpulkan seluruh akhlak mulia.

Begitu juga firman Allah dalam zakat:"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka.""dengan zakat itu kamu menyucikan dan mentazkiah mereka." [Surah At-Taubah: 103]Suci artinya mengosongkan diri dari sifat-sifat buruk.Dan tazkiyah artinya adalah berhias dengan akhlak yang baik.

Begitu juga dalam hadis disebutkan:"Barang siapa yang haji, tidak berkata keji dan berbuat fasik""maka ia kembali seperti hari dilahirkan oleh ibunya."

Ini adalah isyarat singkat yang menunjukkan bahwa akhlak mulia adalah tujuan yang jelas bahkan sangat lah jelas, dan tujuan dasar dari penegakan rukun-rukun Islam, berupa salat, puasa, zakat dan haji.

Dan bahwa ibadah dan akhlak yang mulia dalam Islam adalah dua sisi mata uang.Tidak mungkin memisahkan satu dari lainnya.

💡
Simak terjemahan lain di kanal YouTube Tawazun ID dan Subscribe untuk mengikuti update terkini.

Penerjemah: Ahmad Nasrullah
Penyelaras bahasa: M Ali Arinal Haq

Latest