Diskursus Moderasi versus Diskursus Ekstrem

Divisi Publikasi Akademi Riset Keislaman (Majma’ Al-Buhus Al-Islamiyyah) Al-Azhar menerbitkan sejumlah judul buku. Buku berjudul Khitab Al-I’tidal fi Muwajahat At-Tatarruf (Diskursus Moderasi versus Diskursus Ekstrem) karya mantan rektor universitas Al-Azhar Prof. Dr. Ibrahim al-Hudhud ini salah satunya. Buku dengan judul tegas bin lugas ini didistribusikan pertama kali di stan Al-Azhar pada Cairo International Book Fair ke-52 kali ini.

Buku ini menyajikan hasil kajian terkait asal-usul pemikiran ekstrem, materi ekstremisme, pengaruh ekstremisme dalam memecah belah umat, kajian tentang eksploitasi agama untuk kepentingan politik yang menghasilkan ide-ide utilitarian yang merugikan agama, dan menumbuhkan benih-benih kebencian di hati para lawan dan kawan. Buku ini juga menyoroti realitas diskursus keagamaan kontemporer, kekerasan atas nama agama dan lainnya yang menjadi bagian dari diskursus sesat yang merobek-robek persatuan umat, merusak mental generasi masa depan, mengaburkan pandangan, dan membuat kebenaran tersembunyi di saat banyak karya bertebaran.

Kajian dalam buku ini juga menampilkan yang sebaliknya, antara lain langkah-langkah menghadapi diskursus keagamaan yang ngawur dengan diskursus keagamaan yang matang, yang membimbing kepada terwujudnya keutamaan agama, diskursus yang mendidik para pengikutnya untuk berakhlak mulia yang berdampak pada keberhasilan menyatukan umat, bukan memecah belah mereka, akhlak yang konstruktif bukan dustruktif, perilaku yang dapat memajukan bangsa dan bermanfaat bagi umat manusia, baik pada tingkat individu maupun keluarga. Lebih jauh lagi, buku ini juga mengemukakan diskursus keagamaan yang membimbing umat kepada sikap moderat, i’tidal dan tawassuth, yaitu sebuah sikap yang bersumber dari al-akhlaq al-karimah, menjunjung perbedaan dan keragamaan.

Mengurai Kebenaran Tunggal dan Kebenaran Jamak dalam Islam
Dari proses olah nas dan logika, Islam mengenal kebenaran tunggal dan kebenaran jamak. Seberapa jauh keduanya diimani dan diamini?

Tidak terlewatkan, bahwa buku ini juga menyingkap lembaran-lembaran cerah dari para leluhur agama ini, para as-salaf as-salih yang ringan tangan berkhidmah untuk kemanusiaan di saat umat Islam menjadi fokus perhatian seluruh dunia., dan menjelaskan cara-cara membangun masyarakat yang damai seperti diajarkan oleh Rasulullah Saw.

Banyak persoalan penting tertuang dalam kajian ini yang dapat meluruskan pemahaman agama yang diselewengkan. Baik oleh mereka yang tergolong orang-orang yang ekstrem maupun dari mereka yang tergolong liberal.

Bagian pertama membahas tentang asal-usul radikalisme dan pemikirannya, berikut tanggapannya, di antaranya pendapat yang mengkafirkan seorang Muslim yang melakukan maksiat, pendapat yang membolehkan membunuh orang yang berbeda, termasuk isitri dan anak mereka, konsep Al-Hakimiyah, Al-Jahiliah dan Al-Jihad, Dar Al-Kufr, Dar Al-Islam, pengaruh pemikiran radikal terhadap persatuan umat, kemudian juga tentang eksploitasi agama untuk kepentingan politik, penyebabnya, tanda-tandanya, pengaruhnya. Sementara bagian kedua buku ini membahas tentang kekerasan atas nama agama, penyebabnya, cara mengobatinya, kemudian pembaruan diskursus keagamaan sebagai satu keharusan berikut penjelasan dan syarat-syarat pembaruan, kemudian tentang negara, loyalitas kepada negara, menjaga negara, dan kewajiban membela dan memakmurkannya.

Memorabilia Para Santri di Masjid Al-Azhar
Mengenang hari-hari para talib yang dahulu hidup di sekitaran (mujawir) masjid Al-Azhar.

Selanjutnya buku ini juga membahas akhlak dan perannya dalam pendidikan, yang diawali dari nilai-nilai hidup berdampingan, memilih pendamping hidup, hak dan kewajiban suami atas istri dan sebaliknya, problematika sosial dan cara menyelesaikanya, seperti: kawin paksa, memaksa kawin, peran pemuda, hak-hak perempuan di dalam masyarakat, tradisi keragaman dan kebebasan pendapat.

Kajian dalam buku ini ditutup dengan dua fokus pembahasan yang sangat penting: kontribusi bangsa Arab dan umat Islam secara umum di dalam pola interaksi peradaban dan hubungan antar komunitas agama dengan negara-negara Timur.


Baca juga tulisan lain di rubrik TAKARIR atau pilih ragam tulisan di Tawazun