Mengenang Prof. Dr. Muhammad Abdulfadhil Al-Qushi (5)

Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) memperingati haul kedua Alm. Syekh Muhammad Abdulfadhil Al-Qushi, Wakil Ketua Dewan Direksi OIAA Pusat. Dalam acara ini, Syekh Abdulfattah Al-Awwari yang merupakan Ketua Pusat Studi Pemikiran Imam Al-Asy'ari di Al-Azhar turut memberikan kalimatnya untuk mengenang beliau.

Transkripsi Terjemahan Video Syekh Abdulfattah Al-'Awwari

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam
Selawat dan salam semoga tercurahkan kepada hamba-hambanya yang terpilih

Para tokoh yang terhormat,
Keluarga ayah saya, paman saya dan guru saya, yang mulia Prof. Dr. Muhammad Abdulfadhil Al-Qushi

Tokoh-tokoh pemimpin sekalian
Tokoh-tokoh perwakilan sekalian
Anggota dewan pengajar sekalian

Tamu-tamu sekalian
Saya menyambut kalian semua dengan sambutan Islam

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Allah mengetahui, saya sekarang sedang menghadirkan wibawa guru kita di depan saya. Saya menggambarkan syekh yang berwibawa, yang jika dilihat oleh murid-murid beliau, mereka akan berdiri menghormati beliau. Mencium kedua tangan beliau, berusaha duduk bersama beliau, agar dapat menyesapilmu dari sumbernya.

Bersama dengan wibawa beliau dan derajat yang tinggi ini dalam sosok beliau yang mulia, akan tetapi bagi orang yang dekat dan bergaul dengan beliau, ia akan melihat sifat tawaduk yang besar pada beliau, dan kelembutan hati, dan rasa kasih pada murid-murid seperti rasa kasih pada anak kandung sendiri, yang sangat alim, guru saya dan orang tua saya

Beliau, dengan sebenarnya, saya tidak melebih-lebihkan jika saya katakan bahwa beliau adalah ahli tahkik terakhir dalam ilmu kalam. Beliau adalah pemilik pena yang lunak, dan pemilik pikiran yang tajam, dan pemilik akal yang cerdas terhadap bacaan dan tulisan.

Engkau ketika membacanya, engkau akan mengatakan bahwa ketelitian seperti ini tidak akan keluar di masa munculnya At-Taftazani, dan Hujjatul Islam Al-Ghazali, dan pemilik Al-Aqaid An-Nasafiyah, dan Al-Iji, dan Imam Al-Haramain Al-Juwaini. Karena guru kita dan imam kita terfokus matanya dalam membaca kitab-kitab hasyiyah dan syarah. Maka, kemampuan beliau pun terasah. Kemampuan ini tidak lebih rendah dari kemampuan yang ada dalam tulisan para ulama terdahulu.

Dari sini, maka untuk mencerna tulisan-tulisan beliau membutuhkan akal yang penuh perhatian dan cerdas. Beliau mengatakan, "Suatu saat saya tidur, lalu saya diberi ilham penjelasan dan jawaban dari pertanyaan, yang sulit saya temukan jawabannya saat belajar. Maka, saya bangun dari tidur saya. Dan saya tulis dengan pena saya. Saya tulis di kertas di samping ranjang tidur saya. Sehingga saya tidak melupakannya. Ini adalah perhatian terhadap ilmu."

Beliau bangga dengan Al-Azharnya dan dengan akidah Asy'arinya. Maka beliau sering mengulang-ulang, sampai saya hafal, ”Akidah Asy'ari, fikih Maliki dan thoriqah Al-Junaid”. Beliau berulang kali menyebutkan:

“Hakikat sesuatu itu pasti”

“...dan mengetahuinya dapat dipastikan”

Sungguh guru kita adalah lautan yang penuh dan tak berpantai. Tulisan-tulisan beliau bersaksi akan hal itu. Bagaimanapun kami belajar sebagai penuntut ilmu. Bagaimanapun kami belajar sebagai murid, kita selalu sebelum membaca kitab-kitab peninggalan, kita selalu memohon pada Allah agar diberi futuh untuk memahami tulisan guru kita.

Guru kita, hanya Allah yang tahu berapa hati yang sedih atas kepergian beliau dan betapa sedihnya Al-Azhar dengan kematian beliau. Dan benar apa yang dikatakan oleh yang mulia Imamul Akbar dalam berita kematian engkau saat engkau meninggal:

"Sungguh, malam ini telah runtuh salah satu pilar Al-Azhar Asy-Syarif"

Sungguh ketiadaan beliau adalah kehilangan salah satu pilar dalam lembaga tersebut. Dan saya memohon kepada Allah agar kita diberi ganti kebaikan dalam kematian beliau dan anak-anak beliau, cucu-cucu beliau, murid-murid beliau diberi keberkahan

Terima kasih. Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh

💡
Simak terjemahan lain di kanal YouTube Tawazun ID dan Subscribe untuk mengikuti update terkini.

Penerjemah: Ahmad Nasrullah
Penyelaras bahasa: M Ali Arinal Haq