Skip to content

Syekh Ahmad Umar Hasyim, Singa Podium Al-Azhar

Sepenggal riwayat hidup mantan rektor Universitas Al-Azhar bernama Ahmad Umar Hasyim. Alim hadis pemilik syarah Shahih Al-Bukhari dalam 16 jilid.

FOTO: Syekh Ahmad Umar Hasyim Al-Azhar.
FOTO: Syekh Ahmad Umar Hasyim Al-Azhar.

Beliau bernama panjang Ahmad bin Umar bin Ibrahim bin Ismail bin Muhammad bin Hasyim, seorang dai dan ahli hadis kenamaan, mantan rektor Universitas Al-Azhar Asy-Syarif, ketua umum persatuan pemuda muslim internasional. Seorang sastrawan dan juga penyair.

Syekh Ahmad Umar Hasyim lahir di Desa Bani Amir, Provinsi Asy-Syarqiyyah pada tanggal 6 Februari 1941 M. Tumbuh besar di keluarga Al-Hasyimiyyah yang terkenal dengan keilmuan dan keislamannya, juga keistimewaan dan kemuliaannya. Keluarganya termasuk ahlulbait dari jalur nasab Sayyidina Husain.

Syekh Ahmad Umar Hasyim berguru kepada ulama-ulama di masanya. Di antaranya, Dr. Husaini Hasyim (Wakilul-Azhar), Syekh Abdulhalim Mahmud (Syekhul-Azhar), dan ulama berlakab Musnid Ad-Dunya, yakni Syekh Muhammad Yasin Al-Fadani.

Buku Termutakhir yang Mengulas Haiah Kibar Ulama Al-Azhar
Tidak banyak buku yang membahas Haiah Kibar Ulama Al-Azhar. Pada tahun ini, Al-Azhar menerbitkan buku termutakhir yang mengulas lembaga elite itu.

Pada tahun 1973 M, Syekh Ahmad meraih gelar doktor bidang Hadis di Fakultas Usuludin, Universitas Al-Azhar, setelah sebelumnya merampungkan program License dan Magister. Adapun jabatan-jabatan akademis yang pernah diemban beliau: asisten dosen (al-mu'id), dosen, dan ketua jurusan. Kemudian, beliau menjadi dekan di Universitas Al-Azhar cabang Az-Zaqaziq pada 1987 M. Lalu, wakil rektor di bidang pembelajaran dan kemahasiswaan pada tahun 1989 M sebelum beralih menjadi wakil rektor untuk urusan pascasarjana Al-Azhar di tahun 1993 M. Dua tahun setelahnya, tepatnya pada tahun 1995 M beliau menjabat rektor (rais al-jami'ah) Universitas Al-Azhar. Sekarang, beliau tergabung dalam lembaga elite di Al-Azhar bernama Haiah Kibar Al-'Ulama.

Singa Podium Al-Azhar

Syekh Ahmad Umar Hasyim adalah seorang pendekar dalam berkhotbah, singa podium. Suaranya melengking lagi fasih nan jelas. Siapapun yang mendengarkan langsung khotbahnya akan takjub dan gemetar terlebih jika menyaksikan kekuatan hafalan-hafalannya, baik syair maupun prosa.

Di usia yang sepuh, gelegar suara pidato yang disampaikan seperti tatkala beliau muda. Tak jarang ketika mendendangkan sebuah syair, beliau meneteskan air mata, terlebih ketika berkaitan dengan Baginda Nabi Muhammad SAW dan ahlulbait.

Hukum Maulidan di Luar Rabiul Awal
Di beberapa tempat, perayaan maulid masih kerap dijumpai meski bulan Rabiul Awal telah usai. Bagaimana sebenarnya hukum maulidan yang demikian?

Selain orator ulung, Syekh Ahmad Umar Hasyim juga merupakan sosok yang sangat produktif. Karyanya lebih dari tujuh puluh kitab, di antaranya:

  • Al-Islam wa Bina’ Asy-Syakhsiyyah
  • Min Hadyi As-Sunnah An-Nabawiyyah
  • Asy-Syafa’ah fi Dhaui Al-Kitab wa As-Sunnah wa Ar-Raddu 'ala Munkariha
  • At-Tadhamun fi Muwajahati At-Tahaddiyyat
  • Al-Islam wa Asy-Syabab
  • Qashash As-Sunnah
  • Al-Quran wa Lailat Al-Qadr
  • Faidh Al-Bari fi Syarh Shahih Al-Bukhari

Kitab Faidh Al-Bari fi Syarh Shahih Al-Bukhari yang diproses selama 16 tahun dan dicetak dalam 16 jilid adalah karya terbesar beliau yang merupakan syarah atas Shahih Al-Bukhari. Selain itu, beliau juga memiliki Kasidah Burdah yang menghimpun sembilan puluh bait yang didendangkan dengan jenis bahr dan qafiyah yang sama dengan Al-Burdah milik Imam Al-Bushiri.

Bertemu Baginda Nabi dalam Mimpi

Dalam salah satu tayangan stasiun TV, Syekh Ahmad Umar Hasyim menceritakan pengalamannya bertemu Baginda Nabi Muhammad SAW.

“Demi Allah, apakah Engkau pernah bertemu Rasulullah dalam mimpi?", tanya seorang pembawa acara di stasiun TV kepada Syekh Ahmad Umar Hasyim.

“Iya. Saya melihat beliau pertama kali dalam mimpi ketika tahun keempat atau tahun terakhir di perkuliahan Usuludin. Kemudian, mimpi itu saya ceritakan kepada ayah saya.”

Syekh Ahmad Umar Hasyim melanjutkan, “Saya melihat Rasulullah tawaf. Beliau berada di antara tiang dan pintu Ka’bah. Dan saya berjalan di belakang beliau. Seketika itu pula, ayah saya berkata, ‘Berbahagialah! Karena Rasulbersabda ‘Siapa yang melihat saya dalam mimpi, maka mimpi itu adalah benar. Sebab, setan tidak mungkin menyerupai saya.’"

Syekh Ahmad Umar Hasyim lantas menanyakan perihal tafsir mimpi itu kepada sang ayah. Beliau mengutip jawaban sang ayah, “Cukuplah engkau telah bertemu Rasulullah. Apa lagi yang kamu inginkan?! Saya sudah amat terkesan engkau bisa berjalan di belakang beliau.”

Namun, beberapa saat setelah itu, ayah Syekh Ahmad Umar Hasyim berkata, “Jika engkau bermimpi melihat Bait Al-Haram, (pertanda) engkau akan berhaji ke Bait Al-Haram.”

Syekh Ahmad menjawab, “Lah, kok bisa, saya kan masih pelajar, sedang Ayah saja belum berhaji?”

Perangkat Ilmu Bahasa Arab yang Wajib Dikuasai Dai
Apa jadinya jika seorang dai tidak menguasai bahasa Arab dan perangkatnya?

Isyarat itu ternyata benar. Suatu hari, Syekh Ahmad Umar Hasyim berada di sebuah pelatihan hingga dekan fakultas memanggilnya dan menyuruh untuk menghadap rektor Al-Azhar. Kemudian, sang rektor berkata, “Anda mendapatkanhadiah tiket dari Universitas Al-Azhar untuk naik haji tahun ini!”

Berhajilah Selagi Muda

Menurut pengakuan dalam tayangan itu, Syekh Ahmad Umar Hasyim baru pertama kalinya pergi ke Makkah sertamasih berstatus seorang pelajar. "Lalu, kami merencanakan ziarah ke Gua Hira’, dan masuk ke tempat i'tikaf. Ketika itu, orang-orang dipersilakan untuk menaiki Gua Hira’, padahal biasanya diperketat. Intinya, kami menaiki Jabal Rahmah, dan turun di Gua Hira’."

Syekh Ahmad Umar Hasyim dalam kesempatan itu juga berpesan, "Barangsiapa yang mampu berhaji kala waktu sehatnya, sebelum masa mudanya berakhir, maka kerjakanlah. Saya menasihati siapapun muslim yang mampu dan orang-orang yang diberi anugerah harta dan kesehatan pada waktu mudanya, berhajilah!”

Ketika Hasrat Berbicara Melampaui Kepakaran
Betapa Islam begitu menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan segala konsekuensi yang mengikutinya: kepakaran.

Dalam mimpi tersebut, boleh jadi terdapat juga isyarat bahwa kelak beliau akan menjaga sunnah-sunnah Baginda Nabi SAW dengan menjadi salah satu ulama ahli hadis di masa ini.

Syekh Ahmad Umar Hasyim saat ini berusia 80 tahun. Di usia yang sangat sepuh ini, beliau masih menyempatkan waktunya untuk mengajar dua kali seminggu meskipun harus dituntun di atas kursi roda. Itu di luar jadwal khotbah beliau di Masjid Ar-Rahim. Belasan kali beliau berkesempatan berkunjung ke Indonesia. Sementara Habib Muhammad Quraish Shihab adalah teman seperguruan beliau di bawah bimbingan Syekh Abdulhalim Mahmud. Semoga Allah senantiasa memberi kesehatan dan memanjangkan umur beliau di jalan ilmu dan ketakwaan. Amin, Ya Rabb..


💡
Baca juga artikel lain di rubrik BIOGRAFI atau tulisan menarik Syihab Syaibani

Latest