Skip to content

Tiga Hal yang Sering Ditanyakan oleh Anak seputar Zat Allah SWT

Tiga pertanyaan tentang Allah ini muncul dari pikiran sederhana anak-anak. Syekh Ahmad Ath-Thayyib menjawabnya dengan ringkas dalam buku barunya.

FOTO Sampul depan buku terbaru Syekh Ahmad Ath-Thayyib.
FOTO Sampul depan buku terbaru Syekh Ahmad Ath-Thayyib.

Di manakah Allah?

Allah SWT itu ada, tidak terkekang oleh ruang, tidak pula terbatas oleh waktu, karena Dialah Zat yang menciptakan ruang dan waktu. Dia tidak membutuhkan apapun dari keduanya. Jika tidak demikian, di manakah Dia sebelum penciptaan ruang dan waktu?

Keberadaan Allah tidak butuh kepada ruang, karena yang membutuhkan ruang adalah jisim (materi). Sedangkan Allah bukanlah jisim. Maha Suci Allah, Zat yang tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata. Maka apapun yang terbesit di dalam pikiranmu, Allah berbeda dengan itu. Hal ini sejalan dengan perkataan Ibnu Abbas RA:

تَفَكَّرُوْا فِيْ كُلِّ شَيْءٍ، وَلَا تَتَفَكَّرُوْا فِي اللهِ

“Pikirkanlah mengenai apa saja, namun jangan berpikir mengenai (zat) Allah.” [Ibnu Baththah dalam Al-Ibanah dan Al-Baihaqi dalam Al-Asma wa Ash-Shifat].

Siapa yang menciptakan Allah?

Pertanyaan ini senantiasa muncul di benak sebagian orang, baik tua dan muda, hingga mukmin dan non-mukmin. Persoalan “beriman kepada Tuhan Pencipta segala sesuatu” artinya Dia adalah Zat yang tidak berawal, tiada apapun sebelum Dia. Allah Swt ada dengan sendirinya dan tidak membutuhkan siapapun untuk menciptakan-Nya.

Allah SWT, wahai anakku, bukanlah makhluk. Selama Dia bukan makhluk, tentu tidak tepat secara logika jika kita bertanya mengenai siapa yang menciptakan Dia. Mengatasi pertanyaan yang sering terlintas di benak ini, Nabi kita pernah memberi isyarat dan membimbing kita agar menahan diri seraya meminta perlindungan kepada Allah dari godaan setan. Beliau bersabda:

يَأْتِى الشَّيْطَانُ أَحَدَكُمْ فَيَقُولُ: مَنْ خَلَقَ كَذَا؟ مَنْ خَلَقَ كَذَا؟ حَتَّى يَقُولَ: مَنْ خَلَقَ رَبَّكَ؟ فَإِذَا بَلَغَهُ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللهِ وَلْيَنْتَهِ

“Setan akan mendatangi seseorang dari kalian lalu mengatakan, ‘Siapa yang menciptakan ini? Siapa yang menciptakan itu?’ Hingga akhirnya ia akan berkata, ‘Siapa yang menciptakan Tuhanmu?’ Maka ketika seseorang dihinggapi hal itu, hendaklah ia meminta perlindungan kepada Allah dari (godaan)nya dan hendaklah ia menyudahinya.” [HR. Bukhari dan Muslim].

Tafsir

Kumpulan tulisan bertema tafsir Al-Quran dapat teman-teman baca

di sini

Apa yang dimaksud dengan Tuhan seluruh alam? Apakah yang dimaksud adalah alam manusia dan jin atau Tuhan seluruh manusia di muka bumi?

Tuhan seluruh alam artinya adalah Tuhan bagi segala sesuatu yang ada selain Allah SWT. Dalilnya adalah sebagaimana firman Allah taala:

قَالَ فِرْعَوْنُ وَمَا رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ * قَالَ رَبُّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَاۗ إِنْ كُنْتُمْ مُّوْقِنِيْنَ * قَالَ لِمَنْ حَوْلَهٗٓ أَلَا تَسْتَمِعُوْنَ * قَالَ رَبُّكُمْ وَرَبُّ اٰبَاۤىِٕكُمُ الْأَوَّلِيْنَ *قَالَ إِنَّ رَسُوْلَكُمُ الَّذِيْٓ أُرْسِلَ إِلَيْكُمْ لَمَجْنُوْنٌ* قَالَ رَبُّ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَمَا بَيْنَهُمَاۗ إِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ

Artinya: “Firaun bertanya, ‘Siapa Tuhan seluruh alam itu?’ Dia (Musa) menjawab, ‘Tuhan pencipta langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya (itulah Tuhanmu), jika kamu mempercayai-Nya.’ Dia (Firaun) berkata kepada orang-orang di sekelilingnya, ‘Apakah kalian tidak mendengar (apa yang dikatakannya)?’ Dia (Musa) berkata, ‘(Dia) Tuhanmu dan juga Tuhan nenek moyangmu terdahulu.’ Dia (Firaun) berkata, ‘Sungguh, Rasul yang diutus kepada kalian benar-benar orang gila.’ Dia (Musa) berkata, ‘(Dialah) Tuhan (yang menguasai) timur dan barat serta apa yang ada di antara keduanya, jika kamu mengerti.’.” [Surah Asy-Syu’ara: 23-28].

Jadi, alam berarti segala sesuatu yang diciptakan (makhluq), baik dari manusia, jin, binatang, batu, pepohonan, serta segala sesuatu yang tunduk pada ketuhanan Allah SWT.


💡
Artikel FATWA ini diterjemahkan dari buku Syekh Ahmad Ath-Thayyib berjudul Al-Athfal Yas'alun Al-Imam, oleh Amirul Mukminin

Latest