Wakilul-Azhar: Al-Azhar Bangga Atas Peran Alumni Indonesia

TAWAZUN.ID — Pada Kamis (09/02/2023), pengurus OIAA Indonesia yang diketuai oleh TGB Muhammad Zainul Majdi mengadakan pertemuan alumni Al-Azhar dengan Wakilul-Azhar Syekh Prof. Dr. Muhammad Ad-Dhuwaini. Pertemuan ini digelar di sela-sela safarnya ke Indonesia dalam menghadiri undangan Muktamar Fikih Peradaban pada peringatan satu abad organisasi Nahdlatul Ulama.

Dalam pertemuan yang diadakan di Hotel Borobudur, Jakarta, Wakilul-Azhar berterima kasih kepada Republik Indonesia, baik presiden, pemerintahan, maupun seluruh warga negara RI yang telah mengundangnya. Ia juga mengungkapkan kebahagiaannya melihat akhlak warga negara Indonesia. Ia juga menyampaikan salam dari Syekhul-Azhar Prof. Dr. Ahmad Ath-Thayyib selaku Ketua OIAA Pusat, kepada para alumni Al-Azhar di Indonesia dan mendoakan kebaikan untuk semuanya.

Dalam pertemuan itu, Wakilul-Azhar menegaskan bahwa Al-Azhar bangga atas peran para alumni Indonesia di negaranya dalam menyebarkan amanah risalah Al-Azhar. Ia juga berpesan bahwa mulai tahun ini para mahasiswa internasional hendaknya mengambil jurusan kedokteran, bukan hanya pendidikan keagamaan saja. "Al-Azhar akan terus berkhidmah bagi para talib dari setiap negara.", tutur Wakilul-Azhar.

Sementara itu, Wakilul-Azhar juga menceritakan kesungguhan Duta Besar Mesir untuk Indonesia, Asyraf Muhammad Sulthan. Orang paling berpengaruh nomor dua di Al-Azhar itu juga menyampaikan bahwa pihak kedutaan akan memberikan kemudahan bagi para talib Indonesia terkait pengurusan dokumen ke negara Mesir, khususnya untuk mempermudah keberangkatan para pelajar yang hendak menimba ilmu di Al-Azhar.

Wakilul-Azhar Syekh Muhammad Adh-Dhuwaini pun mengatakan bahwa Mesir akan terus menerus memberi dukungan Al-Azhar untuk menegakkan risalahnya dan tidak akan menelantarkan Al-Azhar sehari pun. "Mesir adalah Al-Azhar dan Al-Azhar adalah Mesir. Jika Al-Azhar disebut di negara manapun, maka orang akan tertuju kepada Mesir. Jika Mesir disebut di negara manapun, maka yang tertuju adalah negaranya Al-Azhar."

Ulama Al-Azhar Pertama yang Sampai di Nusantara
Sejarah Islam mengenal banyak alim yang melakukan perjalanan jauh. Salah satunya Syekh Al-Qinawi, ulama Al-Azhar yang pernah sampai di Nusantara.

Dalam ceramahnya, Wakilul-Azhar menyampaikan topik Manhaj Al-Azhar sebagai Repesentasi Kemoderatan Islam. Ia mempertegas bahwa moderat adalah hakikat Islam dan intisari Islam. "Moderat bukan kata-kata semata. Moderat adalah metode yang seimbang untuk melihat manusia. Moderasilah yang menyelamatkan orang dari fanatisme mazhab yang sempit, tanpa harus mengantarkan orang tersebut kepada pemikiran anti-mazhab yang berlebihan.", tegasnya.

Terkait pemikiran, ia juga berpesan untuk berimbang, "Moderasi yang menghormati akal. Maka, tidak perlu melarang akal untuk terus berpikir dan berupaya kepada pemahaman yang benar, dengan tetap menghormati teks dalam lingkup kaidah-kaidah ilmiah."

Membentuk Karakter ala Al-Azhar
Dalam sarasehan alumni Al-Azhar di Jakarta, Wakilul-Azhar menyampaikan tentang karakteristik pada diri seorang Azhari. Berikut sejumlah poin yang disampaikan.

Pada pertemuan ini, hadir beberapa alumnus Al-Azhar yang memiliki pengaruh dalam beragam bidang strategis di Indonesia. Salah satunya Sekjen OIAA Indonesia Dr. Muchlis Muhammad Hanafi, Lc. MA. Ialah juga yang menginisiasi pertemuan ini dan kini menjabat Sekretaris Utama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI. Selain itu, hadir juga Achmad Sudrajat, Lc. MA. yang merupakan salah satu pimpinan BAZNAS RI. Hadir pula novelis kesohor Habiburrahman El Shirazy, Lc. serta Prof. Dr. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Secara spesifik, Prof. Amany Lubis menyampaikan rasa terimakasih kepada Al-Azhar dan mengutarakan kebanggaannya menjadi alumnus Al-Azhar. (irf)


💡
Baca juga BERITA terbaru atau pilih ragam tulisan lain di Situs Tawazun ID