Webinar Terbaru OIAA Bahas Buku Al-Qaul Ath-Thayyib

TAWAZUN.ID — Sebuah webinar internasional sukses digelar pada Ahad (10/10) oleh Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) yang berpusat di Kairo. Webinar ini mengangkat tema Qira’atun fi Kitab Al-Qaul Ath-Thayyib atau yang dalam versi alih bahasa Indonesia menjadi "Pemikiran Syekhul-Azhar Ahmad Ath-Thayyib dalam Buku Al-Qaul Ath-Thayyib".

Dengan jumlah peserta yang mencapai 700 orang, rangkaian sesi webinar ini dibawakan oleh Dr. Muhammad Arifin (Direktur Pusat Studi Bahasa Arab) dan berjalan tanpa kendala. Beberapa tokoh yang menjadi pembicara dalam acara ini di antaranya Mayor Jenderal Usamah Yasin (Wakil Ketua Dewan Direksi OIAA), Dr. Abdudayim Nushair (Sekretaris Jenderal OIAA dan Penasihat Syekhul-Azhar bidang Pendidikan & Kebudayaan), Syekh Abdulfattah Al-‘Awwari (Mantan Dekan Fakultas Ushuluddin, Universitas Al-Azhar Kairo), dan para pimpinan sejumlah cabang OIAA baik dari dalam Mesir maupun sejumlah negara di dunia.

As-Subki, Sepanjang Hidup untuk Ilmu dan Al-Azhar
Riwayat hidup ulama bernama Abdullathif As-Subki. Sosok yang mendedikasikan seluruh hidupnya untuk ilmu dan Al-Azhar.

Organisasi internasional di bawah arahan Syekhul-Azhar Ahmad Ath-Thayyib (Ketua Dewan Direksi OIAA) ini menaungi puluhan ribu alumni Al-Azhar dan kini telah resmi memiliki 22 cabang di berbagai negara. Organisasi yang pada mulanya berupa ikatan (ar-rabithah) ini mempunyai sejumlah kegiatan rutin seperti menggelar lokakarya, seminar, dan pendidikan kebahasaan. Selain menjadi forum yang mempererat silaturahim antar alumnus, dalam catatan pendirian (tahun 2006) yang dimuat situs azhargraduates.org para ulama Al-Azhar berharap risalah Al-Azhar dapat maksimal tersampaikan ke masyarakat melalui alumninya.

Sebagaimana tertuang dalam edaran pers di akun resmi OIAA Al-Munadhdhamah Al-‘Alamiyyah li Khirriji Al-Azhar, webinar internasional yang membahas buku terbitan Majlis Hukama Al-Muslimin ini berhasil digelar dengan kerjasama teknis dengan OIAA Cabang Indonesia. Dalam sejumlah kesempatan, Cabang Indonesia dipercaya untuk membawakan acara-acara besar OIAA. Dalam forum lain, yakni Al-Multaqa Al-‘Alami li Khirriji Al-Azhar, yang digelar Juni lalu (15/06) OIAA juga menunjuk Cabang Indonesia sebagai tuan rumah.

“Buku ini penting bukan saja karena penulisnya, yakni Syekhul-Azhar Prof. Dr. Ahmad Muhammad Ath-Thayyib adalah seorang imam yang terpandang, melainkan juga karena sosoknya yang bisa kita bilang merupakan tokoh besar Islam di masa sekarang. Tokoh yang dengan kebijakannya mampu mempengaruhi pendapat publik, masyarakat muslim dunia bahkan khalayak internasional.” ungkap Ketua OIAA Cabang Indonesia Dr. Muhammad Zainul Majdi atau yang akrab disapa TGB saat memaparkan pandangannya tentang buku Al-Qaul Ath-Thayyib.

Buku yang terbit dalam 3 jilid ini berisi kumpulan pidato resmi Syekhul-Azhar Ahmad Ath-Thayyib dalam berbagai kesempatan. Sebagaimana disampaikan Mayjen Usamah Yasin dalam webinar itu bahwa buku ini menghimpun banyak topik yang dibawakan Syekhul-Azhar di atas podium. Seperti topik yang terkait fatwa dan pengaruhnya dalam kehidupan seorang muslim, Imam Al-Asy’ari, bahayanya takfir (paham mengafirkan orang), juga topik peringatan maulid, dialog antar pemeluk agama, Timur-Barat, perdamaian, perempuan, dan keluarga.

Keutamaan Menyambut Maulid dengan Gembira
Umat Islam dianjurkan bersenang hati menyongsong bulan maulid. Alim ulama dalam sejumlah kitab klasik menjabarkan keutamaannya.

Datuk Muhammad Fakhruddin, Ketua OIAA Cabang Malaysia dalam kesempatan itu juga menegaskan bahwa buku Al-Qaul Ath-Thayyib menghimpun banyak isu sensitif keislaman seperti perbedaan mazhab fikih, paham ekstrem yang menyimpang, dan sebagainya. Isu-isu penting yang menegaskan sikap Syekhul-Azhar dan kepemimpinannya.

Sementara dalam sesi lain, Syekh Abdulfattah Al-‘Awwari secara spesifik memaparkan paham takfir dan bahayanya. Ia juga menyinggung pesan Syekhul-Azhar Ahmad Ath-Thayyib yang ditujukan untuk segenap alumni Al-Azhar terkait pentingnya mazhab Imam Al-Asy’ari yang mengusung moderasi Islam. Tidak bersikap ekstrem dan berlebihan. (hid)


Baca juga warta lain di rubrik AKHBAR atau pilih ragam tulisan di Tawazun