Buku Saku Istilah Ilmu Kalam dan Tasawuf Karya Imam Akbar Syekh Ahmad Ath-Thayyib

Dalam khazanah keilmuan Islam, ilmu kalam dan tasawuf menempati posisi yang penting dalam membangun keimanan dan kerohanian seorang muslim. Ilmu kalam, yang juga dikenal dengan ilmu tauhid atau akidah adalah cabang ilmu yang membahas seputar keyakinan umat Islam, baik dari ilahiyyat (ketuhanan), nubuwwat (kenabian), dan sam'iyyat (kegaiban). Sementara tasawuf, adalah cabang ilmu yang berfokus pada aspek spritualitas dan penyucian diri guna mendekatkan diri kepada Tuhan.

Ketika mempelajari dua ilmu di atas, seringkali kita dihadapkan pada berbagai istilah yang mungkin terdengar asing atau sulit dipahami. Namun, kita tidak bisa terlepas dari istilah-istilah, yang jika kita meninggalkannya, justru kita tidak mampu untuk memahami ilmu yang sedang kita gandrungi, kecuali jika hanya mempelajari dasar ilmu tauhid dan tasawuf. Oleh karena itu, buku ini hadir untuk memberikan penjelasan mengenai sejumlah istilah yang digunakan dalam ilmu tauhid dan tasawuf.

Salah satu buku yang menurut penulis menarik untuk dibahas adalah buku "kamus istilah" yang ditulis oleh Imam Akbar saat ini, yakni Syekh Ahmad Ath-Thayyib. Sebagaimana yang beliau tulis di dalam mukadimahnya, buku ini adalah buku saku yang menghimpun beberapa istilah di dalam ilmu kalam dan tasawuf.

"Buku ini saya tulis sebagai jawaban dari permintaan (almarhum) Prof. Dr. Mahmud Hamdi Zaqzuq, mantan Menteri Wakaf Mesir, ketika ia memintaku untuk turut serta dalam proyek Ensiklopedia Filsafat Islam (Mausu'ah Al-Falsafah Al-Islamiyyah) yang terbit pada tahun 2001 M dan Ensiklopedia Tasawuf Islam (Mausu'ah At-Tashawwuf Al-Islami) yang terbit pada tahun 2009 M," tulis Imam Akbar dalam mukadimahnya.

Artinya, buku saku yang diterbitkan pada tahun 2019 M ini bermula dari sebuah proyek Kementerian Wakaf Mesir yang menghimpun beberapa guru besar untuk turut berkontribusi dalam penulisan ensiklopedia. Salah satunya adalah Syekh Ahmad ath-Thayyib.

Tasawuf

Kumpulan tulisan bertema tasawuf dapat teman-teman baca

di sini

Dalam mukadimahnya, beliau tak lupa menambahkan bahwa ide penghimpunan istilah yang berada dalam ensiklopedia ke dalam satu buku saku datang dari anak-anaknya di Maktab Ihya At-Turats Al-Islami (Biro Pelestarian Turats Islam) yang bertempat di Masyakhah Al-Azhar.

Setelah dikumpulkan dan diketik ulang, Imam Akbar sejatinya berkeinginan untuk menambahkan, membenahi, dan menyempurnakan kembali apa yang pernah ia tulis sebelum menjabat Syekhul-Azhar. Hanya saja—sebagaimana yang beliau singgung di mukadimah—, kesibukan-kesibukan yang ada belum bisa memberinya waktu lebih untuk bisa merealisasikan keinginannya. Akhirnya, istilah yang ada di dalam buku saku diterbitkan sebagaimana di ensiklopedia sebelumnya.

Namun bagi penulis, hal ini justru juga memiliki banyak kelebihan. Dengan dihimpunnya beberapa istilah ini sebagaimana aslinya, kita mampu melihat bagaimana corak intelektual Syekh Ahmad Ath-Thayyib 20 tahun yang lalu. Ditambah, tak hanya istilah untuk memahamkan para akademisi saja, namun juga pemula di tingkat dasar. Karena memang, tujuan asli dari adanya ensiklopedia yang diinisiasi oleh Syekh Mahmud Hamdi Zaqzuq adalah istilah yang eksplisit dan tidak bertele-tele, namun mampu masuk ke berbagai ranah tingkatan pembaca.

Dalam proses pengumpulan, terdapat 27 istilah ilmu kalam dan tasawuf yang dibebankan kepada Syekh Ahmad Ath-Thayyib untuk ditulis. Setelah tercetak, buku kamus istilah ini menghimpun 173 halaman berukuran kecil. Di antara beberapa istilah yang beliau tulis seperti: Allah, Adab Al-Bahts wa Al-Munazharah, Al-Istidlal, Al-Istiqra, Al-Istinbath, At-Tajalli, At-Tahalli, dan Al-Haqiqah Al-Muhammadiyyah.

Terakhir, beliau tetap berkeinginan untuk melaksanakan niatnya di awal, yaitu menyelia kembali apa yang telah ditulis agar menjadi lebih lengkap dan sempurna. "Aku berdoa sekiranya Allah memberiku taufik untuk merealisasikan apa yang aku inginkan pada cetakan selanjutnya," ungkapnya. Semoga Allah senantiasa memanjangkan umur beliau agar terealisasi apa yang beliau angan-angankan. Amin.


💡
Baca juga artikel lain di rubrik RESENSI atau tulisan menarik Amirul Mukminin