Khutbah Jumat Teladan dari Rasulullah dalam Menyemarakkan Ramadan
Khutbah Pertama
Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah
Bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh dengan keberkahan, bulan terbaik, malam terbaik, dan kitab paling sempurna yaitu Al-Quran diturunkan oleh Allah Ta’ala pada bulan ini. Umat Islam di seluruh belahan dunia sangat antusias dalam menyambut bulan mulia ini.
Jamaah yang dimuliakan Allah... Rasulullah SAW telah memberi kita teladan tentang bagaimana seharusnya kita menyambut dan beramal dalam bulan mulia ini.
Berikut ini merupakan teladan dari Rasulullah SAW yang semestinya kita contoh:
Pertama: Menyibukkan diri dengan ibadah
Hendaknya umat Islam memanfaatkan hari-hari di bulan suci ini dengan kebaikan, malam-malamnya diisi dengan ibadah. Di bulan suci ini pula pahala umat Islam dilipatgandakan. Dari Abu Hurairah Rasulullah SAW bersabda:
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman “kecuali amalan puasa. Amalan puasa adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan tuhannya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi”
Jamaah yang dimuliakan Allah… Kita sebagai umat Islam hendaknya giat melaksanakan ibadah dan menjalankan berbagai ketaatan, seperti membaca Al-Qur’an dan merenungkan maknanya, serta melaksanakan salat malam, sebagaimana sabda Nabi kita SAW:
“Barang siapa berpuasa Ramadan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Kedua: Bersedekah
Bulan Ramadan merupakan bulan untuk beramal saleh dan bulan yang penuh dengan kerukunan antar umat. Kita perlu menyambutnya dengan rasa kasih sayang, solidaritas, serta kemurahan hati kepada fakir miskin dan yang membutuhkan.
Jamaah yang dimuliakan Allah... Ketahuilah bahwa Rasulullah SAW merupakan orang yang paling dermawan dalam berbuat kebaikan, dan dialah orang yang paling dermawan di bulan Ramadan. Rasulullah SAW menyambut bulan suci ini dengan kesalehan, kedermawanan dan kemurahan hati serta dengan memuliakan fakir miskin, supaya mereka ikut serta dengan kegembiraan dalam menyambut datangnya bulan mulia ini.
Jamaah yang dimuliakan Allah... Membantu orang lain bukanlah sesuatu yang merugikan, bahkan pahalanya sangat besar, sebagaimana firman Allah SWT:
“Berimanlah kepada Allah dan Rasul-Nya serta infakkanlah (di jalan Allah) sebagian dari apa yang Dia (titipkan kepadamu dan) telah menjadikanmu berwenang dalam (penggunaan)-nya. Lalu, orang-orang yang beriman di antaramu dan menginfakkan (hartanya di jalan Allah) memperoleh pahala yang sangat besar.” [Surah Al-Hadid: 7]
※ Kedermawanan Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq
Mengenai berbuat baik dengan bersedekah Rasulullah SAW juga pernah bersabda:
“Sesungguhnya di surga terdapat kamar-kamar yang mana bagian luarnya terlihat dari bagian dalam dan bagian dalamnya terlihat dari bagian luarnya. Lantas seorang Arab Badui berdiri sambil berkata, “Bagi siapakah kamar-kamar itu diperuntukkan wahai Rasululullah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Untuk orang yang berkata benar, yang memberi makan, dan yang senantiasa berpuasa dan salat pada malam hari di waktu manusia pada tidur.” (HR At-Tirmidzi)
Ketiga: Menyegerakan berbuka puasa dan mengakhirkan sahur serta tidak berlebihan dalam makan dan minum
Jamaah yang dimuliakan Allah... Hendaknya kita juga meneladani Rasulullah SAW dengan baik dalam apa yang diamalkan Rasulullah SAW di bulan suci ini, seperti menyegerakan berbuka puasa dan mengakhirkan sahur, sebagaimana sabda Baginda Nabi SAW:
“Umatku berada dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur,” (HR Ahmad)
Meskipun begitu, kita juga tidak boleh berlebihan dalam makan dan minum, sebagaimana yang difirmankan Allah Ta’ala:
“Dan makan serta minumlah, tetapi janganlah berlebihan. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.” [Surah Al-A'raf: 31]
Dalam hadits riwayat Ahmad, Rasulullah SAW menganjurkan agar kita menjadikan sepertiga perut untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk nafas. Kita tidak boleh berlebihan dalam makan dan minum, karena hal tersebut bisa menyebabkan malas serta bisa mendatangkan berbagai penyakit.
Rasulullah
Kumpulan tulisan dengan spirit kecintaan kepada Rasulullah SAW dapat teman-teman temukan
di siniKeempat: Bersilaturahim
Bulan Ramadan juga merupakan bulan yang dianjurkan untuk menjaga tali silaturahim dan menyampaikan kebaikan kepada mereka baik dalam bentuk materi atau pun moral.
Allah SWT telah memerintahkan kita agar menjaga tali silaturahim dan menjanjikan pahala yang besar di dunia dan di akhirat, Allah Ta’ala berfirman:
“Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.” [Surah An-Nisa': 1]
Dan Allah SWT juga berfirman:
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak ya tim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnusabil, serta hamba sahaya yang kamu miliki. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri.” [Surah An-Nisa': 36]
Jamaah yang dimuliakan Allah... Mengenai keutamaan bersilaturahim Baginda Nabi SAW juga pernah bersabda:
“Sesungguhnya sedekah kepada orang miskin pahalanya satu sedekah, sedangkan sedekah kepada kerabat pahalanya dua; pahala sedekah dan pahala menjalin hubungan kekerabatan.”
Dari Abu Hurairah RA berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang senang diperluas rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah bersilaturahim.” (HR. Al-Bukhari)
※ Terhijab dari Bulan Ramadan
Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah
Tidak diragukan lagi bahwa Ramadan adalah bulan untuk bersungguh-sungguh dalam beramal dan bukan bulan untuk bermalas-malasan. Juga tidak ada pertentangan antara menyibukkan diri dengan beribadah di bulan Ramadan dan ketekunan bekerja. Keduanya bisa berjalan bersama-sama.
Jamaah yang dimuliakan Allah... Alhamdulillah, kita sebagai umat Islam di Indonesia memiliki tradisi yang baik dalam meneledani Rasulullah SAW, seperti bersedekah dengan memberikan takjil di masjid untuk para jamaah dan juga di pinggir jalan bagi para pengendara yang berpuasa. Kita juga memiliki tradisi yang baik dalam menyibukkan diri dengan membaca Al-Quran. Hampir di seluruh Indonesia selepas salat tarawih para pemuda hingga orang tua saling bergantian membaca Al-Quran atau biasa disebut dengan tadarrus. Begitu pula teladan Rasulullah SAW lain yang perlu kita amalkan dan lestarikan.
Jamaah yang dimuliakan Allah... Semoga kita dapat menyambut bulan Ramadan yang penuh dengan keberkahan ini dan bisa memanfaatkan waktu dengan apa yang diridai Allah SWT dengan amal yang bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain dan masyarakat serta bagi negeri. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamain…
※ Mengulik Tradisi Nyekar Menjelang Ramadan