TAWAZUN.ID — Pada hari Rabu (12/1/202), halaman resmi Masjid Al-Azhar di Facebook menerbitkan sebuah postingan tentang dibukanya Perpustakaan Masjid Al-Azhar di Madrasah Al-Aqbughawiyyah. Madrasah ini sendiri terletak di pelataran dalam Masjid Al-Azhar, tepatnya di ruangan pertama sebelah kiri jika memasuki Masjid Al-Azhar melalui Gerbang Al-Muzayyinin yang berada tak jauh dari terowongan penyeberangan.
Dalam postingan itu disebutkan bahwa, sesuai dengan arahan langsung Imam Akbar Syekhul-Azhar, Prof. Dr. Ahmad Ath-Thayyib, Idarah Umum Masjid Al-Azhar berkoordinasi dengan Idarah Teknik (Al-Idarah Al-Handasiyyah) di Masyakhah Al-Azhar dan Perpustakaan Al-Azhar Pusat untuk mengembangkan sebuah perpustakaan di Masjid Al-Azhar.
Masih menurut postingan yang sama, pengembangan perpustakaan di dalam Masjid Al-Azhar ini dimaksudkan untuk mewujudkan pelayanan terkait keilmuan dan kebudayaan bagi para pengunjung Masjid Al-Azhar.
Salah satu tujuan dari pengembangan dan peresmian wajah baru perpustakaan di Masjid Al-Azhar di atas sangat layak dan penting. Terlebih, sebelum adanya gedung yang berada di dalam area Masyakhah Al-Azhar, Perpustakaan Al-Azhar Pusat untuk pertama kalinya mengambil tempat di beberapa sudut di Masjid Al-Azhar. Salah satunya berada di Madrasah Al-Aqbughawiyyah yang masih area Masjid Al-Azhar.
Selain di Madrasah Al-Aqbughawiyyah, perpustakaan baru di Masjid Al-Azhar ini juga menempati Madrasah Ath-Thaybarsiyyah. Madrasah ini berada di sisi kanan jika pengunjung memasuki masjid dari Gerbang Al-Muzayyinin.
Syahdan, dua madrasah ini, yakni Madrasah Al-Aqbughawiyyah dan Madrasah Ath-Thaybersiyyah menjadi tempat maktabah (modern) pertama milik Al-Azhar yang resmi berdiri pada awal tahun 1314 H (1897 M) di masa penguasa Mesir Khedive Abbas Hilmi II, tepatnya di masa kepemimpinan Syekhul-Azhar Hassunah An-Nawawi. Hal ini mengingat bahwasanya sebelum adanya maktabah, buku-buku dan manuskrip lama Al-Azhar masih berada di riwaq-riwaq dan seringkali tercecer, tidak beraturan, sobek, bahkan hilang. Alhasil, muncullah ide perlunya rekonstruksi yang lebih rapi dan tertata.
Semua kisah perjalanan sejarah Maktabah Al-Azhar dari masa ke masa ditulis secara rinci, terdata, dan eksplisit oleh Syekh Abu Al-Wafa Al-Maraghi dalam bukunya Kilmah Tarikhiyyah ‘an Al-Maktabah Al-Azhariyyah. Kitab ini dicetak oleh Majma’ Al-Buhuts Al-Islamiyyah pada tahun 2020 silam dengan disertai tambahan perjalanan perkembangan maktabah hingga era Syekhul-Azhar Ahmad Ath-Thayyib oleh Dr. Abdulmun’im Abdurrahman Al-‘Adawi.
Perpustakaan di Masjid Al-Azhar yang kembali dibuka di tempat bersejarah tersebut mengoleksi sejumlah besar buku cetak, yang secara mencapai 25.000 judul, dengan total hampir 50.000 jilid. Buku-buku itu mencakup beragam ilmu pengetahuan. Kesemuanya ditaruh di Madrasah Al-Aqbughawiyyah.
Berbeda halnya dengan maktabah yang berada di Madrasah Al-Aqbughawiyyah, Madrasah Ath-Thaybarsiyyah khusus berisi buku-buku milik Prof. Dr. Hasan Asy-Syafi'i, anggota Dewan Ulama Senior Al-Azhar yang telah beliau sumbangkan ke Masjid Al-Azhar bagi para penuntut ilmu.
Terakhir, dalam rilisan penutupnya, Masjid Al-Azhar mengumumkan kepada publik bahwa jam buka maktabah ini dimulai dari pukul sembilan pagi dan berakhir hingga pukul tiga sore setiap hari, kecuali hari Jumat. (rul)