Skip to content

Khutbah Jumat Perhatian dan Kepedulian Islam Kepada Anak

Islam menjamin hak-hak anak dalam banyak hal. Teks khutbah Jumat ini menjelaskan kewajiban orang tua terkait anak yang diatur dalam ajaran Islam.

FOTO Masjid Raya Paris, Grande Mosquée de Paris (Unsplash/Ali Kerem Erhan)
FOTO Masjid Raya Paris, Grande Mosquée de Paris (Unsplash/Ali Kerem Erhan)

Khutbah Pertama

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ
أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: اِنَّ الْمُتَّقِيْنَ فِيْ جَنّٰتٍ وَّعُيُوْنٍۙ، اٰخِذِيْنَ مَآ اٰتٰىهُمْ رَبُّهُمْ ۗ اِنَّهُمْ كَانُوْا قَبْلَ ذٰلِكَ مُحْسِنِيْنَۗ (الذاريات: ١٦-١٧)

Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah

Islam memberikan perhatian yang besar kepada anak-anak dan memberikan kepedulian khusus kepada mereka.

Karena peranannya yang sangat penting dalam kelangsungan hidup umat manusia dan keberlangsungan kehidupan di bumi ini, maka anak-anak ibarat landasan pertama dalam mempersiapkan masyarakat yang baik, bahkan anak juga merupakan harapan di akhirat kelak, sebagaimana hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah, Rasulullah bersabda: “Jika anak Adam meninggal, maka terputus amalnya kecuali tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakannya” (HR Muslim). Oleh karena itu, kesalehan anak adalah syafaat dan menjadi qurrotul ‘ain, penyejuk mata bagi orang tua.

Jamaah yang dimuliakan Allah... Islam menjamin hak yang tak terhitung jumlahnya kepada anak-anak, dimulai dengan hak untuk hidup. Tidak ada seorang pun yang berhak untuk merenggut nyawanya. Allah SWT berfirman:

﴿ وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ اِمْلَاقٍۗ نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَاِيَّاكُمْۗ اِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْـًٔا كَبِيْرً [سورة الإسراء :٣١] ﴾ [سورة الإسراء :٣١]

Janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan (juga) kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka itu adalah suatu dosa yang besar.” [Surah Al-Isra’:31]

Kemudian, Islam mewajibkan orang tua untuk menafkahi dan merawatnya. Sebagaimana firman Allah SWT:

﴿ وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ﴾ [سورة البقرة: ٢٣٣]

Kewajiban ayah menanggung makan dan pakaian mereka dengan cara yang patut.” [Surah Al-Baqarah:233]

Jamaah yang dimuliakan Allah... Islam juga mewajibkan orang tua untuk berlaku adil terhadap anak-anaknya, tidak membeda-bedakan satu sama lain, dan bersikap baik kepada mereka.

Hal ini telah dicontohkan Nabi Muhammad SAW, yaitu ketika Baginda Nabi sengaja memanjangkan sujud karena sang cucu, yakni Sayidina Al-Hasan atau Sayidina Al-Husain radhiyallahu 'anhu menghampirinya dan naik di atas punggungnya yang mulia, sampai orang-orang berkata: “Ya Rasulallah, sesungguhnya engkau sujud sangat lama di tengah-tengah salat hingga kami mengira telah terjadi sesuatu atau engkau sedang menerima wahyu. Baginda Nabi menjawab: Semua itu tidak terjadi, tetapi itu karena anakku. Aku berada dalam kesulitan, maka aku tidak ingin mempercepat sujudku sampai keingininan cucuku terpenuhi.” (HR. An-Nasa’i).

Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah

Marilah kita bersama-sama berusaha untuk mengetahui hak-hak anak yang dibebankan oleh Islam kepada orang tua:

Yang pertama: Memilih pasangan yang baik agamanya

Rasulullah bersabda: “Wanita itu dinikahi karena empat hal, karena hartanya, karena nasab yang baik, karena kecantikannya dan karena agamanya. Maka pilihlah karena agamanya, niscaya kamu akan beruntung.”

Jamaah yang dimuliakan Allah... Alasan seseorang dalam memilih pasangan hidupnya, yaitu karena harta, nasab atau silsilah keluarga yang baik, kecantikan, dan agama. Kemudian Rasulullah menganjurkan untuk memilih karena agamanya. Ini adalah pesan untuk memilih pasangan bukan karena uang, nasab, dan kecantikannya saja, namun carilah pasangan yang mempunyai ilmu agama, karena agama merupakan landasan yang kokoh di mana ikatan keluarga dibangun dan bisa bertahan.

Kedua: memberi anak dengan nama yang baik serta mengajarkannya adab dan Al-Quran.

Jamaah yang dimuliakan Allah... Orang tua juga wajib mendidik anak tentang apa yang terbaik bagi dirinya yang sesuai dengan zamannya, seperti pendidikan, olah raga, dan lain-lain. Karena itu membantunya dalam urusan agama dan dunianya. Sebagaimana Rasulullah memerintahkan anak-anak sahabatnya untuk berlatih memanah, berkuda, dan berenang, karena hal tersebut bisa melatih kekuatan badan dan kosentrasi pikiran, juga untuk menghadapi peperangan pada zaman itu.

Jika diperhatikan secara kontekstual, pada zaman sekarang kita perlu mengajari anak kita untuk olahraga yang bisa menguatkan badan dan mental mereka serta mengajari mereka pelajaran untuk menghadapi tantangan zaman sekarang seperti belajar mengelola waktu untuk belajar, beribadah, dan bermain dengan smartphone mereka. Sehingga anak-anak kita tidak terjerumus dalam arus zaman ini yang jika dibiarkan maka keseharian mereka hanya terpaku dalam dunia smartphone, seperti bermain game dan medsos secara terus menerus dan tak terkendali.

Ketiga: Mempersiapkan generasi yang beriman:

Seseorang yang memiliki iman yang kuat akan berpikir dan mempergunakan akalnya terhadap segala sesuatu yang ada disekitarnya, mempererat hubungan antara hamba dengan penciptanya, mendatangkan kenyamanan dan ketenteraman, serta menghilangkan ketakutan dan kegelisahan yang menghantuinya, sehingga tidak tergoyahkan oleh angin keragu-raguan atau ateisme.

Keempat: Dialog dan diskusi yang tenang ketika dihadapkan pada situasi yang menggelisahkan serta menjaga etika berbicara. Seperti merendahkan volume suara, dan mendengarkan dengan saksama, adalah cara yang paling baik untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi anak.

Adapun meninggikan suara, menghina, dan melontarkan kata-kata kasar, bahkan bisa sampai memukul mereka, merupakan perbuatan tercela, perbuatan yang melanggar hukum dan tabiat.

Kelima: Solidaritas dan partisipasi antar orang tua dalam membesarkan anak:

Agama Islam telah memerintahkan kedua pasangan untuk saling berpartisipasi dalam mempersiapkan dan membesarkan anak-anak, baik secara moral, akademis, fisik, atau sosial.

Jamaah yang dimuliakan Allah... Agama Islam tidak membebankan tanggung jawab pada salah satu dari mereka (pada suami saja atau istri saja) dan lebih-lebih kepada orang lain, sama sekali tidak. Sebagaimana yang difirmankan Allah Ta’ala dalam Al-Quran:

﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ﴾ [سورة التحريم:٦]

Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” [Surah At-Tahrim: 6]

Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah

Bagaimana kabar anak-anak kita di zaman sekarang?

Dunia saat ini telah menjadi seperti ruangan kecil karena kemajuan teknologi yang luar biasa yang terlihat di segala bidang, dan manusia kini bisa mendapatkan apa yang diinginkannya hanya dengan satu sentuhan.

Jamaah yang dimuliakan Allah... mengingat hadirnya berbagai sarana komunikasi, kita kerap menemukan anak-anak muda tanpa didampingi ayah dan ibu yang duduk berjam-jam dengan smartphone mereka. Bahkan banyak orang tua yang malah sibuk dengan dunia mereka sendiri sehingga perhatian mereka terhadap anak-anak sangat sedikit.

Ini merupakan tindakan yang berdampak negatif pada hubungan antar keluarga mereka, karena anak tidak mempunyai seseorang untuk mendengar keluh kesahnya, dan ia tidak menemukan siapa pun yang memerintahkannya untuk berbuat kebaikan, dan melarang perbuatan yang tidak semestinya anak lakukan.

Kemudian masalah semakin bertambah dan para orang tua menjadi marah ketika akhlak dan pendidikan anak-anaknya merosot. Bukankah tiap-tiap masyarakat perlu menanamkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip moral pada generasi muda? Yang bersumber dari keluarga itulah inti pertama tingkah laku anak terbentuk. Keluarga merupakan ladang pertama untuk membangun nilai-nilai, di mana sebuah keluarga dipimpin oleh orang tua yang baik.

Munakahat

Kumpulan tulisan dengan topik pernikahan dan keluarga islami dapat teman-teman temukan

di sini

Para ilmuwan sosial membenarkan bahwa akhlak anak terbentuk dengan proporsi 80% berada di dalam keluarga.

Jamaah yang dimuliakan Allah... Perhatikanlah apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, di mana Rasulullah SAW bersemangat untuk mengajarkan kejujuran pada anak kecil, dan untuk memberikan contoh yang baik bagi anak-anak dan kemudian mereka menirunya.

Abdullah bin Amir berkata: “Rasulullah SAW datang ke rumah kami ketika aku masih kecil, aku meminta izin kepada ibuku untuk pergi keluar untuk bermain, dan ibuku berkata: Wahai Abdullah, datanglah dan aku akan memberikansesuatu kepadamu. Maka Rasulullah SAW bersabda: apa yang ingin kamu berikan padanya?” ibuku berkata: aku akan beri dia kurma. Kemudian Rasulullah SAW bersabda: “Jika kamu tidak melakukannya, niscaya akan dituliskan kebohongan terhadapmu” (HR Ahmad dan Abu Dawud).

Jamaah yang dimuliakan Allah... Semoga kita menjadi orang tua yang bisa mendidik anak-anak kita dalam menghadapi zaman sekarang, sehingga kita semua menjadi bernilai dan berkualitas dihadapan Allah. Dan semoga kita mampu melahirkan generasi emas dari anak-anak yang kita didik dengan tuntunan yang diajarkan islam. Amin ya Rabbal 'alamin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ

Khutbah Kedua

الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ. وَالعَاقِبَةَ لِلْمُتَّقِيْنَ. وَلاَ عُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِمِيْنَ. وَ نَشْهَدُ أَنْ لا إِلٓهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ. شَهَادَةً تُنَجِّيْنَ يَوْمَ الدِّيْنِ. ونَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنا وَ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ. صَلَوَاتُ رَبِّي وَسَلَامُهُ عَلَيْكَ يَا سَيِّدِي يَا رَسُوْلَ اللهِ وَعَلَى آلِكَ وَ أَصْحَابِكَ وَ مُهْتَدِيْنَ بِأَنْوَارِ سُنَّتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن
إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا .وَصَلَّى الله عَلَى سَيِّدَنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتْ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَ نَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

💡
Baca juga khutbah lain di rubrik KHUTBAH atau tulisan menarik Aji Nasrullah

Latest